Peluncuran Program Z-Chicken

Pemerintah Kabupaten Bantul dersama Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Bantul meluncurkan Program Z Chicken. Peluncuran dilakukan di Pendopo Parasamya Komplek Bupati Bantul oleh Kepala Bidang Pendistribusian BAZNAS RI Ibu Hj Saidah Sakwan, MA.

Z Chicken merupakan program dari BAZNAS RI berupa pemberian bantuan usaha untuk mustahik yang terdiri gerobak, peralatan masak dan bahan baku ayam goreng. Selain itu, mustahik juga diberikan pendampingan serta mepelatihan oleh pakar bidang usaha kuliner.

Program usaha Z Chicken dirancang sebagai ekosistem ekonomi dengan menguasai seluruh kebutuhan mulai dari hulu hingga hilir. Untuk kebutuhan daging ayam, akan dipasok dari peternakan milik mustahik di Purworejo. Untuk kebutuhan pakan ternak dipasok dari perkebunan jagung di Sragen, sehingga banyak mustahik yang dilibatkan.

Ibu Saidah Sakwan memastikan, peluncuran usaha Z Chicken menjadi salah satu upaya diversifikasi zakat. Dengan cara mengangkat mustahik menjadi muzaki, melalui kegiatan ekonomi. Bila jumlah muzaki bertambah, maka dapat mendongkrak pengumpulan zakat sehingga akan semakin banyak yang menerima manfaat zakat.

Penambahan jumlah muzaki menjadi kebutuhan bagi Baznas, menyusul penetapan target pengumpulan zakat, Rp33 Triliun pada tahun 2023. Meningkat dibanding target tahun 2022 Rp26 Triliun. Untuk mencapai target tersebut, munculnya muzaki – muzaki baru sangat dibutuhkan. Salah satunya mengangkat mustahik menjadi muzaki.

“Karena sudah merasakan langsung manfaat zakat, mereka akan menjadi muzaki yang taat membayar zakat,” tegas Saidah Sakwan.

Selain program usaha Z Chicken untuk warga miskin di wilayah semi perkotaan. Baznas juga meluncurkan program Z Mart, Z Kopi dan Z Auto. Sedangkan di wilayah pedesaan, Baznas telah menggulirkan program Kampung Berkah dan Kandang Berkah. Program – program ini menyasar kantong – kantong kemiskinan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, memberikan apresiasi atas peluncuran program usaha Z Chicken karena dapat mendukung upaya Pemkab Bantul dalam mengurangi jumlah warga miskin. Karena jumlah warga miskin di Bantul yang mencapai 14 persen sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

Salah satunya dari lembaga pengelola zakat seperti Baznas. Program – program dari Baznas dapat dikolaborasikan dengan program – program Pemkab Bantul. Sehingga dapat lebih efektif dalam menurunkan jumlah warga miskin.

Kepada mustahik penerima bantuan Bupati berpesan, agar memanfaatkan bantuan dengan baik sehingga dapat memperbaiki  kondisi perekonomian. Sekaligus merubah posisi dari mustahik menjadi muzaki, sebagaimana target yang ditetapkan Baznas melalui program diversifikasi zakat.

Bagi mustahik yang sudah naik kelas menjadi muzaki, agar tidak lupa untuk membayar zakat. Karena mereka dapat berubah menjadi muzaki berkat zakat. Dengan taat membayar zakat, maka manfaat zakat  akan semakin luas. Selain membuka peluang yang lebih besar bagi untuk menjadi muzaki.

Melihat manfaat zakat yang sangat besar bagi masyarakat, Abdul Halim Muslih mengajak jajaran ASN di Pemkab Bantul agar taat membayar zakat. Sehingga pengumpulan zakat di Bantul dapat meningkat dan dapat lebih banyak membantu masyarakat.

Abdul Halim Muslih meminta Sekda Bantul menyisir Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang pembayarannya belum optimal. Pada tahun 2022 pengumpulan zakat di Bantul mencapai Rp9 Miliar. Maka pada tahun 2023 dapat meningkat sehingga dapat mendukung target capaian nasional.

By: Wahyu Sabda Kuncahyo